Minggu, 04 Agustus 2013

Tradisi kacang jodoh

Anda akan melihat pemandangan unik,  jika berkunjung ke Sulawesi Tenggara, khususnya  ke Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi  selama bulan Ramadhan ini.
Menjelang waktu berbuka hingga selepas Shalat Tarawih, jalan-jalan disana akan dipenuhi oleh para gadis. Mereka  menempati  halaman rumah, pinggir jalan, atau kawasan strategis, seperti pasar dan lapangan untuk berjualan kacang goreng. Uniknya, tak hanya berharap mendapat  keuntungan, dari hasil berjualan kacang ini, mereka pun berharap mendapatkan jodoh.
Tradisi ini dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama tradisi kacang jodoh Tradisi kacang jodoh adalah tradisi jualan kacang goreng oleh gadis remaja di Wakatobi  yang dilaksanakan sejak awal Ramadhan hingga berakhirnya Ramadhan. Sebenarnya tradisi turun-temurun ini merupakan ajang pertemuan antara muda-mudi untuk menjalin keakraban satu sama lain. 
Selain itu, tradisi ini  juga bisa melatih para remaja putri belajar dari segi ekonomi. Jika para remaja putri di Wakatobi mulai berjualan kacang saat Ramadan,  itu artinya sebuah isyarat bahwa mereka telah siap dipinang oleh sang pujaan hati.  para gadis yang berjualan kacang ini  menyiapkan sendiri kacang jualannya. Untuk mendapatkan rasa dan aroma yang enak, mereka  menyangrai atau menggoreng tanpa minyak kacang kulit di atas pasir panas dalam wajan tanah liat. Kacang tersebut lantas dipajang di atas wadah dan  dijual seharga Rp 2.000 per bungkus.
Meskipun kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi ini sudah diterangi listrik, para gadis ini tetap memilih berdagang dengan menggunakan lampu minyak, karena begitulah ajaran leluhur mereka. Di bawah temaran lampu minyak inilah, mereka melayani para pembelinya yang mayoritas laki-laki lajang.  Nanti jika beruntung  transaksi penjualan kacang ini akan berlanjut menjadi perkenalan dan pernikahan. tidak semua para gadis yang berjualan  kacang, mendapatkan langsung jodohnya dalam tradisi ini.  
Ada yang harus berjualan kacang dalam  beberapa kali Ramadhan, baru mendapatkan Jodoh Jika belum beruntung mendapatkan jodoh, mereka berpendapat  mungkin memang belum waktunya. Namun mereka pun tidak putus asa dan mengambi sisi baiknya, dimana uang hasil jualan kacangnya bisa  mereka tabung.// Dora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar