Rabu, 11 November 2009

Mengeksplorasi Keindahan Alam dan Budaya Desa Baliem Papua Barat

Mungkin belum pernah sebelumnya terpikir di benak Anda berlibur di Papua Barat (dulu dikenal sebagai Irian Jaya). Propinsi paling timur Indonesia ini memang kurang dikenal sebagai daerah tujuan wisata turis lokal. Tetapi, bagi turis asing, Papua Barat ini merupakan kawasan liar yang indah dan seru untuk dijelajahi. Hutan seluas ribuan kilometer persegi dengan berbagai flora dan fauna tak bernama, pegunungan yang tertutup salju, rawa-rawa, serta budaya penduduk lokal yang terisolasi dan primitif, menunggu untuk dieksplorasi.

Hampir separuh dari propinsi berupa daerah berbukit atau gunung. Di daerah pegunungan di pusat Papua Barat, tepatnya di kabupaten Wamena, terdapat Lembah Baliem yang luas, tempat tinggal suku Dani serta subsuku Yali dan Lani yang masih primitif layaknya budaya jaman batu. Mari menjelajahi Lembah Baliem, menikmati alam segar, menghirup udara bersih, dan mengalami sendiri tradisi unik nan primitif penduduk lokal.

Tempat yang Wajib Anda kunjungi
Suku Dani merupakan hal yang paling fenomenal dan sayang untuk dilewatkan. Suku Dani merupakan salah satu suku yang terisolasi oleh rawa dan gunung. Mereka menanam tanaman umbi-umbian, memelihara babi, dan menggunakan kapak batu asahan. Anda pun dapat melihat ladang garam di mana perempuan suku Dani membuat garam dengan cara primitif.

Bila Anda berlibur pada Agustus/September, pastikan Anda melihat festival Baliem. Daya tariknya adalah atraksi etnik yang diikuti tiga kelompok lokal yang tinggal bersama di lembah luas ini, berkumpul mengenakan atribut kesukuan, membawa hasil seni masing-masing. Jangan kaget! Pria dan perempuan berpakaian ala kadarnya dari rumput. Dengan menjadi saksi hidup festival ini, Anda memiliki kesempatan besar untuk mengenal budaya suku-suku di Papua ini.

Perlengkapan yang Wajib Dibawa
Beberapa hal penting yang baiknya Anda bawa, seperti krim pelembab anti nyamuk, krim kulit pelindung dari matahari, kacamata hitam, tas punggung berukuran sedang, jas hujan, sepatu khusus berjalan kaki di alam liar, kaus kaki, topi. Perlu diketahui suhu di pegunungan tinggi sekitar 26 derajat Celsius di siang hari dan mencapai 12 derajat pada malam hari. Jangan lupa membawa pakaian bahan katun dan baju hangat. Tidak ada salahnya membawa macam-macam makanan ringan, buah, minuman ekstra.

Rekomendasi Tempat Bermalam
Bila Anda di Wamena, Anda akan menginap di Baliem Pilamo, salah satu hotel terindah di wilayah ini, walaupun bukan hotel berbintang, dan tidak tersedia AC. Pastinya fasilitas hotel ini cukup bersih. Sedangkan di Jayapura, Anda beristirahat di Hotel Sentani Indah (bintang 3), hotel terbaik di Jayapura.

Jadwal Perjalanan Anda
Anda bisa mengambil paket penyusuran mengeksplorasi alam liar di Baliem Valley untuk 5 hari 4 malam.

Hari 1: Tiba di Jayapura – Wamena
Tiba pagi hari di bandara Jayapura, lalu terbang dengan Trigana selama 40 – 50 menit ke Wamena. Tiba di bandara Wamena, Anda akan diantar ke hotel. Lalu mengunjungi bukit Napua dan desa Dinatma, dan berkendara ke kota untuk makan siang. Perjalanan berlanjut ke desa Wesaput untuk melihat jembatan gantung, pasar lokal, dan sekitarnya.

Hari 2: Menikmati pemandangan di sepanjang Sungai Baliem /Sogokmo – Kurima
Setelah sarapan, Anda akan berkendara 35 menit ke Sogokmo, di selatan Lembah Baliem. Lalu nikmatilah pengalaman nikmatnya memandangi indahnya alam dalam perjalanan selama satu hari selama 4-5 jam menuju Wesaput melewati ladang ubi suku Dani dan menyeberangi jembatan gantung melalui sungai Baliem. Anda bisa sambil menyaksikan aktivitas penduduk lokal dan menikmati pemandangan indah yang jarang Anda lihat. Dijamin tak terlupakan.

Hari 3: Wamena – Jiwika – Wamena
Berkendara 30 menit ke Jiwika menuju utara Lembah Baliem untuk melihat Mumi berumur 250 tahun. Lalu berjalan 10 menit ke desa Anemoigi untuk menonton tarian perang suku Dani dan berpesta menikmati hidangan khas suku Dani, panganan dari daging babi. Melihat bagaimana membuat api secara tradisional, membunuh seekor babi dengan panah dan memasaknya ke dalam batu yang dibakar dengan sayuran dan ubi.

Hari 4: Wamena – Jayapura
Anda pun terbang ke Jayapura di pagi hari, menikmati sehari penuh berjalan-jalan ke ibukota Papua. Mengunjungi monumen Perang Dunia II Mac Arthur dan Danau Sentani. Dilanjutkan ke Museum Antropologi, Pasar Hamadi, dan kota Jayapura. 


Hari ke-5: Jayapura – Jakarta
Kembali ke Jakarta

Tidak ada salahnya bervariasi memilih tempat berlibur, sekali seumur hidup merasakan berpetualang dan mengenal lebih dekat dengan penduduk senegara yang berada nun jauh di timur sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar