Senin, 21 Desember 2009

Hombo Batu

A. Selayang Pandang

Hombo (lompat) batu merupakan tradisi yang sangat populer pada masyarakat Nias di Kabupaten Nias Selatan. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Bawo Mataluo (Bukit Matahari). Desa Bawo Mataluo adalah desa yang kaya dengan situs megalitik (batu besar) berukir dan di dalamnya terdapat perumahan tradisional khas Nias (omo hada).

Setelah otonomi daerah pada tahun 2003, Desa Bawo Mataluo menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Nias Selatan. Sebelumnya, desa ini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Nias. Ibu kota kabupaten Nias Selatan ialah Teluk Dalam. Kabupaten ini memiliki keindahan alam dan keunikan budaya yang luar biasa.
B. Keistimewaan

Tradisi lompat batu adalah ritus budaya untuk menentukan apakah seorang pemuda di Desa Bawo Mataluo dapat diakui sebagai pemuda yang telah dewasa atau belum. Para pemuda itu akan diakui sebagai lelaki pemberani dan memenuhi syarat untuk menikah apabila dapat melompati sebuah tumpukan batu yang dibuat sedemikian rupa yang tingginya lebih dari dua meter. Ada upacara ritual khusus sebelum para pemuda melompatinya. Sambil mengenakan pakaian adat, mereka berlari dengan menginjak batu penopang kecil terlebih dahulu untuk dapat melewati bangunan batu yang tinggi tersebut. Banyak pemuda yang begitu bersemangat untuk dapat melompatinya.
C. Lokasi

Desa Bawo Mataluo berada di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
D. Akses

Untuk mencapai lokasi wisata, pelancong dapat melalui perjalanan udara dari Medan ke Pulau Nias (Gunung Sitoli) dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Selain perjalanan udara, untuk mencapai Pulau Nias dapat juga ditempuh melalui perjalanan laut dengan menggunakan kapal ferry dari Sibolga ke Pulau Nias dengan waktu tempuh lebih kurang 10 jam. Dari Gunung Sitoli, wisatawan masih membutuhkan sekitar 3 jam perjalanan menuju Teluk Dalam dengan kendaraan roda dua atau empat.
E. Harga tiket

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Bawo Mataluo tidak dipungut biaya.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Oleh karena Teluk Dalam adalah ibukota kabupaten, maka wisatawan tidak sulit mencari penginapan dari tingkat bungalow, penginapan kelas melati, ataupun hotel. Restoran dan kedai makanan juga ada di sekitar lokasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar