Sabtu, 10 Oktober 2009

PULAU KARAKELANG

GEOLOGI PULAU KARAKELANG
Pulau Karakelang merupakan bagian dari Kepulauan Talaud
yang terletak diantara Pulau Mindanau (Philipina) disebelah utara dan Pulau Sulawesi disebelah selatan. Dari segi geologi, kepulauan ini terletak di wilayah yang rumit kerena merupakan tempat bertemunya beberapa lempeng bumi. Lempeng Eurasia saat ini sedang menabrak lempeng laut Philipina. Akibatnya, potongan-potongan kerak bumi diatas masing-masing lempeng melengkung atau melipat dan bagian-bagian yang keluar ke atas permukaan laut membentuk Kepulauan Talaud. Kerak Busur yang menonjol diatas lempeng Eurasia membentuk Kepulauan Sangihe, Sementara agak ke timur sedikit, ujungkerak halmahera yang melengkung ke atas diatas lempeng laut Philipina membentuk punggung Snellius di dasar laut sebelah timur Talaud. Bentuk dasar laut daerah ini menunjukan akibat dari peristiwa geologi tersebut. Kepulauan Talaud terbentuk oleh puncak-puncak yang menonjol dari dua pegunungan yang sejajar didasar laut. Pegunungan pertama memanjang dari pulau Mindanau (Philipina) hingga Sulawesi Utara, dan puncak-puncaknya meliputu pulau Sangihe, Siau, Tagulandang dan Biaro. Sedangkan pegunungan kedua memanjang dari sebelah timur Kepulauan Talaud dan Nanusa. Tapi puncak-puncaknya tidak muncul ke atas permukaan laut. Secara Geologi, kepulauan ini tersusun dari bantuan sendimen dan batuan gunung api yang beralaskan batuan ultramafik dan melange. Melange Karakelang dan batuan ultramafik Pulau Kabaruan merupakan batuan tertua dan menjadi alas bagi batuan yang lain. Melange Karakelang sendiri terdiri atas campuran batuan ultramafik, batuan malihan, batuan sendimen pelagos, dan batuan klastika, yang sebagian bersama dengan lempung bersisik.
SEKILAS PULAU MIANGAS

Miangas merupakan pulau terluar di Provinsi Sulawesi Utara yang berbatasan langsung dengan Philipina, pulau ini kerap kali terisolir karena ombak besar sehingga bahan makanan mahal harganya, akibatnya masyarakat pulau Miangas lebih memilih makan Laluga yaitu sejenis umbi-umbian yang banyak tumbuh di rawa-rawa. Mata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah nelayan, petani kopra dan pengrajin tikar dari daun pandan di pulau ini terdapat Tugu Perbatasan sebagai titik dasar batas wilayah Indonesia dengan Philipina, dan juga terdapat perwakilan negara Philipina, selain itu juga terdapat kantor Imigrasi dan Pos TNI ANgkatan Laut, pemandangan pantai yang masih asri dan pasir putih serta lautan yang biru, membuat pulau ini memiliki potensi sebagai daerah wisata bahari. Jarak antara pulau Davao (Philipina) dengan Miangas dapat ditempuh sekitar 4 jam menggunakan kapal motor. dari pelabuhan Bitung menuju miangas memakan waktu sekitar 20 Jam perjalanan, Perhatian yang lebih dari Pemerintah pada pulau ini memang perlu dilakukan karena bagaimanapun mereka juga bagian dari negara Republik Indonesia.
POTENSI DI TALAUD


Melonguane merupakan Ibukota Kabupaten di sebuah pulau terluar yang mempunyai berbagai ragam adat istiadat seni dan budaya yang belum dikenal masyarakat luas. Pemberian gelar adat oleh para tokoh adat biasanya dilaksanakan pada hari ulang tahun kabupaten yang dianugerahkan kepada pimpinan yang dianggap telah banyak membantu masyarakat Talaud. Kegiatan masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud yang masih dipertahankan adalah cara memancing ikan sako dengan menggunakan layang-layang dari daun tabang yang lebih uniknya lagi umpanya terbuat dari sarang laba-laba. Potensi di Kabupaten Kepulauan Talaud juga sangat melimpah dan beragam tergambar dari adat istiadat, wisata bahari, wisata alam dan berbagai kerajinan yang dilakukan masyarakat. Salah satu potensi wisata yang perlu dikembangkan adalah pulau sara dimana pulau ini merupakan pulau yang tanpa penghuni yang letaknya berada diantara pulau Karakelang dan pulau salibabu, untu menuju pulau sara bisa ditempuh menggunakan speed boat dari pelabuhan Melonguane dan pelabuhan lirung, perjalanan dapat ditempuh kira-kira 15 menit
menyusuri laut yang dalamnya diperkirakan lebih dari 500 meter sedangkan dari pelabuhan lirung perjalanan dapat ditempu 5 menit saja. dipulau sara terhampar pasir putih yang sangat halus, bahkan pulau ini tergolong masih sangat perawan karena belum banyak wisatawan lokal dan asing melancong ke pulau yang menyimpan keindahan baik alam maupun laut. Di pulau sara kita bisa melihat terumbu karang dan ikan dengan mata telanjang bahkan ditempat ini sangat cocok untuk permainan snorkling dan selancar, selain pemandangan laut dan pantai kawasan hutan dipulau sara masih sangat terpelihara dengan baik. Selain pulau sara di Kabupaten Kepulauan Talaud juga terdapat obyek wisata lainya seperti goa totombatu tepatnya di desa Tarohan dimana dalam goa yang terletak di tebing dan pinggiran pantai terdapat puluhan tengkorak manusia. Melimpahnya bambu air di hutan kepulauan talaud di gunakan masyarakat untuk membuat alat musik kas daerah seperti alat musik entel atau bambu banting dan ada juga bambu batik atau bambu cina yang digunakan untuk membuat kerajinan seperti kursi tamu dan meja hias. di kecamatan esang juga terdapat pohon pisang abaka di mana seratnya dapa digunakan sebagai bahan baku pakaian dan bahan baku uang kertas dolar, bahkan manfaat lain dari pisang abaka yaitu buah abaka dapat dijadikan obat tradisional untuk penyakit jantung dan darah tinggi. Pohon pisang abaka ada 2 jenis yaitu abaka putih dan merah dan yang mempunyai kualitas no 1 yaitu jenis abaka merah, pohon pisang abaka juga di olah sebagai bahan kerajinan seperti tas dan topi proses pengolahannya pelepah abaka sampai menjadi serat masih dilakukan dengan sangat sederhana, batang abaka setelah dipotong hanya diambil pelepahnya dan dengan bantuan alat tradisional pelepah abaka di lembutkan sehingga menjadi benang lalu dibuatlah kerajinan.

sumber : Pemda Kab. Talaud
MANE'E DI PULAU INTATA KABUPATEN TALAUD


Indonesia merupakan negara kepulauan memiliki sekitar 17.000 pulau, dan ada pulau-pulau kecil yang berada paling luar dan berbatasan langsung dengan negara lain, begitu kecilnya pulau tersebut sehingga sulit terlihat di peta bahkan sebagian diantaranya tidak berpenduduk, salah satu pulau tersebut bernama INTATA yang terletak di gugusan pulau-pulau kecil di provinsi Sulawesi Utara tepatnya di Kepulauan Talaud Kecamatan Nanusa. Di pulau Intata ini terdapat sebuah tradisi unik yang bernama Mane'e, dimana masyarakat menjaring ikan hanya dengan menggunakan Tali hutan dan Janur Kelapa. Berlayar dari Pelabuhan Bitung ke pulau Intata memakan waktu hampir 3 hari lamanya, laut cukup tenang dan tidak berombak. Keindahan alam pesisir juga bisa ditemui di pulau Karatung yang letaknya tidak jauh dari Philipina, pulau yang memiliki luas 25 km ini tidak hanya memiliki keindahan alam, namun penduduk yang mendiami pulau ini sudah terbiasa menggantungkan hidup dari hasil bumi dan laut, kepiting kenari menjadi andalan penduduk di karatung, penduduk di karatung juga memiliki adat isitiadat yang unik dan tidak di kenal luas, dari Karatung perjalanan ke pulau Intata memakan waktu sekitar 3 jam, pulau Intata ini adalah pulau yang tidak berpenghuni kapal tidak bisa merapat karena tidak ada dermaga sehingga harus berlabuh di lepas pantai dan penumpang menggunakan perahu untuk merapat di pulau Kakorotan yang berjarak sekitar 200 meter dari pulau intata, namun masyarakat di sini mempunyai tradisi unik yang tidak dikenal luas yakni MANE'E, Sebuah tradisi unik menangkap ikan dan tradisi ini sudah ada ratusan tahun yang lalu dan setiap bulan mei selalu di gelar, pulau ini mempunyai daya pikat tersendiri, air di pesisir pantai begitu bening sehingga dengan mata telanjang kita bisa melihat langsung dasar laut dan terumbu karang. pada awal bulan mei warga mulai sibuk dengan merangkai janur yang panjangnya sekitar 4 km untuk upacara adat mane'e, rangkaian ini yang akan digunakan untuk menangkap ikan, masyarakat mulai berdatangan, pulau yang tadinya kosong kini semakin ramai, Janur kelapa mulai diangkut ke atas perahu dan dibawa ke tengah laut dengan perahu kecil lalu ditebarkan seperti jala, janur pun sudah tertebar di laut, air laut mulai surut saatnya upacara dilakukan, masyarakat bahu-membahu menarik janur, janurpun mendekati pinggiran pantai, Mane'e adalah tradisi menangkap ikan paling unik, tidak perlu bersusa payah untuk mengail atau menggunakan jaring untuk menangkap ikan, bentangan janur sepanjang 4 km mampu menjaring ikan dan menggiringnya hingga ke tepi pantai, sulit menjelaskanya secara ilmiah, hanya dengan janur ikan yang banyak sudah terperangkap sehingga dengan mudah kita bisa mengambil bahkan dengan tangan telanjang sekalipun, sebagian besar adalah jenis ikan karang seperti goropa dan ada juga ikan dari laut dalam seperti ikan Bubara atau GT dan masih banyak jenis ikan lain, Mane'e juga merupakan bentuk kebersamaan dan kerukunan masyarakat, hari memasuki senja setiap orang mulai membawa ikan hasil tangkapan, ikan-ikan tersebut dinikmati bersama, alam masih begitu ramah dan akrab untuk itu kelestariannya perlu di jaga. Berahirlah upacara Mane'e, setahun lagi akan digelar kembali semoga ikan masih berlimpah di pulau ini.
Traveling to Talaud Island

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan bagian integral dari Provinsi Sulawesi Utara, beribukota di Melonguane, dan berjarak sekitar 271 mil laut dari ibukota Provinsi Sulut yaitu Manado. Kabupaten Kepulauan Talaud berada di antara pulau sulawesi dengan pulau Mindanau (Philipina) sehingga Kabupaten Kepulauan Talaud disebut Daerah Perbatasan. Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan daerah Bahari dan terdapat 3 pulau utama yaitu pulau Karakelang, Pulau Salibabu dan Pulau Kabaruan. Apabila kita ingin berlibur mari kita coba berpetualang ke Kabupaten Kepulauan Talaud. anda bisa mulai dengan menaiki pesawat kecil (Merpati), dari Bandara Sambratulangi Manado dan tiba di Bandara Melonguane, perjalanannya kira-kira membutuhkan waktu 1 jam 15 menit, apabila anda ingin berpetualangan melalui jalur laut terdapat banyak kapal dari pelabuhan Manado menuju ke Talaud, umumnya kapal berangkat sekitar jam 16.00 wita dan bagi anda yang menyukai perjalanan laut ini sungguh mengasikan, anda bisa melihat pemandangan teluk manado serta pulau bunaken dan Manado tua. Namun bagi anda yang tidak suka dengan perjalanan laut sebaiknya minum obat anti mabok dan tidur saja karena sejam kemudian kapal akan terguncang akibat pertemuan arus selatan dan utara tepatnya di sekitar pulau Talise. Besok pagi sekitar jam 09.00 kapal akan sampai di pulau Salibabu di pelabuhan Lirung, pelabuhan ini merupakan pelabuhan pertama yang disinggahi, dan kapal akan berada di pelabuhan lirung sekitar 1 sampai 2 jam untuk menurunkan penumpang dan barang, lalu kapal akan meneruskan perjalanan ke Pelabuhan Melonguane (Ibukota Kabupaten) untuk keperluan yang sama, bagi anda yang ingin cepat-cepat ke Melonguane anda bisa turun di Pelabuhan Lirung lalu menyewa speed boat. Dengan Speed boat akan memakan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke Melonguane.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar